Selasa, 10 Mei 2016

BAB 6 Akuntansi Internasional



TRANSLASI MATA UANG

A.    Alasan Translasi Mata Uang Asing
            Banyak permasalahan yang berhubungan dengan translasi mata uang asing muncul dari fakta bahwa nilai relatif mata uang asing hampir tidak pernah stabil. Tingkat variabelitas nilai tukar, dikombinasikan dengan perbedaan antara metode translasi mata uang asing dan penanganan terhadap translasi mata uang asing keuntungan dan kerugian, semakin mempersulit untuk dapat membandingkan hasil suatu perusahaan dengan prusahaan lainnya, ataupun perbandingan dalam suatu perusahaan dari periode satu dengan periode lainnya.

B.  Latar Belakang dan Termologi
       Translasi mata uang asing tidaklah sama dengan konversi, yauitu translasi mata uang secara fisik. Translasi mata uang asing merupakan translasi sederhana dalam ekspresi moneter, seperti saat neraca menggunakan poundsterling Inggris kemudian disajikan ulang dalam padanan dolar AS. Tidak terjadi translasi secara fisik, dan tidak ada transaksi yang dapat dihitung seperti pada konversi.

C.  Efek Laporan Keuangan Terhadap Kurs Alternatif
       Tiga kurs translasi dibawah ini dapat digunakan untuk mentranslasikan neraca mata uang asing terhadap mata uang domestik. Pertama, kurs saat ini, adalah kurs yang berlaku pada tanggal laporan keuangan. Kedua, adalah kurs historis, yang merupakam translasi mata uang yang berlaku saat aset dengan mata uang asing pertama kali muncul. Yang terakhir kurs rata-rata, yaitu nilai rata-rata bursa atau dengan pembobotan baik pada kurs historis atau saat itu.

D.  Transaksi mata uang asing
Perbedaan karakteristik pada transaksi mata uang asing adalah perjanjian yang dipengaruhi oleh mata uang asing. Oleh karena itu, transaksi mata uang asing akan muncul saat perusahaan membeli atau menjual produk yang pembayarannya menggunakan mata uang asing atau juga saat pinjam meminjam dengan mata uang asing.




E.  Perspektif transaksi tunggal
Pada transaksi tunggal, penyesuaian nilai tukar dimasukan sebagai penyesuaian terhadap pembukuan transaksi awal dengan alasan bahwa transaksi dan perjanjiannya merupakan kejadian tunggal.

F.  Persepektif transaksi ganda
Pada perspektif transaksi ganda, penerimaan piutang karena mempertimbangkan kejadian yang terpisah dari penjualan yang memberikan tambahan pendapatan. Dalam ilustrasi sebelumnya, penjualan ekspor dan piutang berhubungan akan dicatat dalam nilai tukar pada saat itu.

G.  Translasi mata uang asing
Metode nilai tukar tunggal
Metode ini mengaplikasikan nilai tukar tunggal, harga penutupan atau bursa harga saat itu, terhadap semua saham dan utang asing. Laporan keuangan operasional asing memiliki laporan domisi tersendiri keadaan mata uang lokal dimana anak perusahaan berbisnis
Metode current-non current
Pada metode current non current, aset lancar yang dimiliki anak perusahaan saat itu dan utang lancar ditranslasikan ke dalam mata uang induk perusahaan mereka pada laporan keuangannya dengan kurs saat ini
Metode moneter-nonmoneter
Pada metode ini juga menggunakan skema klasifikasi neraca untuk menentukan nilai tukar mata uang asing yang sesuai. Aset dan kewajiban moneter ditranslasikan dalam kurs saat ini
Metode kurs sementara
            Dengan metode kurs sementara, translasi mata uang asing tidak mengubah sifat sebuah item yang dihitung, hal tsb hanya mengubah unit perhitungan saja. Dengan kata lain, translasi mata uang asing neraca disajikan ulang menggunakan mata uang item tersebut, tetapi bukan penilaian aktual.
Efek laporan keuangan
            Kegiatan operasional yang memberikan keuntungan seblum transaksi mata uang asing mungkin akan mengalami kerugian atau keuntungan yang menurun setelah translasi mata uang asing.

H.  Keuntungan dan kerugian translasi mata uang
Penangguhan
Beberapa analisis tentang penangguhan dengan dasar bahwa nilai tukar tidak akan berbalik dengan sendirinya. Bahkan jika terjadi, penyesuaian karena nilai tukar penangguhan dalam memprediksi perubahan nilai tukar adalah tugas yang paling sulit
Penangguhan dan amortisasi.
            Beberapa perusahaan menangguhkan keuntungan dan kerugian serta mengamortisasi penyesuaian melebihi umur manfaatnya pada masa item neraca terkait. Pendekatan semacam ini terkadang dikritik dengan dasar teori dan praktik

Penangguhan sebagian
Pilihian ketiga dalam akuntansi untuk keuntungan dan kerugian hasil translasi mata uang asing adalah dengan mengakui kerugian segera saat terjadi, akan tetapi mengakui keuntungan hanya jika terealisasi.

Tidak ada penangguhan
Pilihan laporan akhir yang dilakukan oleh banyak perusahaan diseluruh dunia adalah untuk mengenali secara cepat mengenai keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing dalam laporan laba-rugi
I.  Pengembangan akuntansi translasi mata uang asing
Pra – 1965    = sebelum tahun 1965 praktik translasi mata uang asing banyak perusahaan AS dipandu oleh bab 12 dari accounting research bulletin no 43 1965-1975     = ARB no 43 memperbolehkan beberapa perusahaan pengecualian khusus dalam metode current – noncurrent 1975 – 1981 = untuk mengakhiri perbedaan metode pada standar translasi sebelumnya, FASB mengeluarkan FAS no 8 pada tahun 1975 - 1981 – sekarang= FASB akhirnya mengeluarkan statement of financial accounting standar no. 52

Referensi:

Frederick D.S. Choi, dan Gary K. Meek,International Accounting, Jakarta: Salemba Empat,2005

Tidak ada komentar:

Posting Komentar